Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengeklaim sejak sepekan diterapkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Banten tidak terdapat penularan COVID-19.
Hal ini disampaikan Andika kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin saat meninjau PTM di SMA Negeri 19 Kabupaten Tangerang, Kamis (16/9/2021) dalam keterangan tertulis yang didapat PASS FM Cilegon.
“Tadi kami melaporkan PTM yang sudah mulai dilakukan sejak satu pekan ini alhamdulillah di Banten aman tanpa penularan,” kata Andika.
Mendapati laporan tersebut, kata Andika, Wapres tetap berpesan agar PTM dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan Kemendikbudristek seperti pelaksanaanya yang bergelombang, batas waktu pelaksanaan dan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Sedangkan untuk vaksinasi COVID-19 kepada para murid dan guru, wapres berpesan agar sambil dilakukan secara pro aktif oleh pemerintah daerah.
“Pesan Pak Wapres tadi bisa dengan cara jemput bola atau juga memasifkan pelaksanaan vaksinasinya,” tuturnya,
Wapres juga memerintahkan agar PTM segera digelar di semua zona penyebaran COVID-19, kecuali zona orange dan zona merah. Hal ini dilakukan mengingat telah banyak terjadi learning loss pada para pelajar di Indonesia akibat pembelajaran online yang dilakukan hampir selama dua tahun terakhir.
“Tadi saja ada murid yang cerita kalau dia sudah hampir lupa mengenai kegiatan bersekolah, karena terakhir dia sekolah masih SMP dan tiba-tiba sekarang dia sudah SMA,” kata Andika.
Pada kesempatan tersebut Andika juga mengungkapkan, di Provinsi Banten saat ini jumlah siswa yang sudah divaksin mencapai 57 persen. Sedangkan vaksinasi kepada guru sudah hampir 100 persen.
Usai melakukan peninjauan PTM terbatas di SMAN 19 Kabupaten Tangerang, Wapres beserta rombongan menuju ke Ponpes An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis kedua kepada para santri, pengajar, dan masyarakat sekitar pesantren.
Sebelumnya dalam berbagai kesempatan Wapres menyebut, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring dinilai tidak optimal. Bahkan ada potensi para murid tidak belajar sama sekali jika ada kendala internet.
“Menurut informasi yang kita peroleh memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya blank atau tidak tertangkap, lemah. Kan mereka sebenarnya tidak belajar, bukan lagi belajar daring tapi tidak belajar,” kata Ma’ruf.
Saat kunjungan kerj ke Banten tersebut, Ma’ruf Amin didampingi Wury Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito. [PASS News]