PASS FM Cilegon – Petugas gabungan dari Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon mendapati sejumlah hewan kurban yang diperdagangkan di beberapa lapak menderita penyakit. Beberapa penyakit yang diderita hewan kurban ini antara lain sakit mata, gejala flu dan ektoparasit.
Temuan ini didapat petugas saat melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban di sejumlah lapak. Kendati demikian petugas tidak menyebutkan di lapak mana saja yang terdapat hewan kurban yang berpenyakit.
“Penyakit-penyakit tersebut sebetulnya tidak membahayakan dan sifatnya tidak menular. Tetapi ya tetap harus waspada saja karena tujuan kita berkurban adalah untuk ibadah, makanya siapkan hewan kurban yang terbaik,” kata drh. Dina Safitri, Fungsional Medik Veteriner pada DKPP Kota Cilegon.
Dikatakan Dina, mendekati hari raya Idul Adha, jumlah lapak hewan kurban semakin meningkat. Oleh karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten, Balai Pengujian dan Penyidikan Veteriner dan Tim Kesehatan Hewan DKPP Kota Cilegon turun ke sejumlah lapak hewan qurban.
“Dalam kegiatan ini dibagi dalam dua tim pemeriksa kesehatan hewan yang terdiri dari empat dokter hewan dan paramedis. Jumlah lapak yang kita periksa sebanyak 18 lapak. Sedangkan jumlah hewan kurban yang diperiksa sekitar 1.000 ekor lebih yang terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba,” jelasnya.
Berdasarkan pendataan, lanjut Dina, hewan kurban sebagian besar berasal dari Provinsi Lampung, Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng). “Dari hasil pengawasan seluruh lapak mempunyai dokumen lengkap berupa SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) dan sertifikat veteriner,” ungkapnya.
Secara umum, tambah Dina, ternak yang diperiksa dalam keadaan sehat dan sudah vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi/kerbau yang merupakan penyakit disebabkan oleh virus yang biasanya menyerang sapi.
Pihaknya mengimbau kepada para pedagang untuk memperhatikan higiene sanitasi lapak, terutama dengan memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan pada lapak seperti tersedianya pakan minum yang cukup, tali leher dengan keadaan nyaman dan hampir semua lapak memiliki atap.
“Untuk kebersihan lingkungan ini memang masih perlu ditingkatkan lagi,” tutur Dina. [PASS News]