PASS FM Cilegon – Sekretaris Daerah Kota Cilegon Maman Mauludin terlihat ikut memungut sampah dan memegang sapu untuk membersikan sampah. Aksi Maman ini terekam kamera saat Aksi Bersih yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal), di SMP Negeri 2 Cilegon Jumat (24 Oktober 2025).
Aksi Bersih ini, Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon dalam upaya mendukung percepatan pengelolaan sampah nasional.
Sekretaris Daerah Kota Cilegon Maman Mauludin memberikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup serta seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Pesan Maman, pengelolaan sampah harus menjadi gerakan bersama yang dilakukan secara rutin dan terukur.
Maman menambahkan, kegiatan pengelolaan sampah juga dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Ia mencontohkan, hasil pengumpulan sampah dari empat sekolah saja mencapai 20 ton sampah atau setara dengan Rp33 juta.
“Itu angka yang cukup besar dan menunjukkan bahwa sampah juga bisa mempunyai nilai jika dikelola dengan baik. Kita harus mendorong kegiatan ini menjadi gerakan bersama,” kata Maman.
Maman juga mendorong pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan dunia industri dalam menjaga lingkungan. Para pihak perlu mencontoh daerah lain seperti Sumatera Selatan yang telah mempunyai sistem pengendalian lingkungan yang kuat. “DLH harus punya taring dalam mengawasi industri agar semua berjalan dengan terukur,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Sarana Pengendalian Lingkungan Hidup Sinta Saptarina Soemiarno, mengapresiasi pelaksanaan Aksi Bersih di Kota Cilegon yang menjadi bagian dari kegiatan serentak di tiga provinsi lainnya, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
“Aksi ini adalah bentuk nyata komitmen bersama dalam mempercepat pengelolaan sampah nasional. Kita butuh kolaborasi dari semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, pelajar, hingga komunitas,” kata Sinta.
Sinta juga menegaskan pentingnya menjadikan kegiatan seperti ini sebagai gerakan berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan seremonial. Dengan adanya bak sampah di sekitar, anak menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Mari jadikan aksi hari ini bukan sebagai titik akhir, melainkan awal dari gerakan kolektif yang rutin, terukur, dan berkelanjutan,” ucapnya. [PASS News]