PASS FM Cilegon – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Cilegon kembali melakukan inovasi. Kali ini dengan launching pemanfaatan QR code dalam upaya mempermudah pengajuan dana bergulir, di Aula Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon, Selasa (5 November 2024).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon, Didin S. Maulana mengatakan, diluncurkannya inovasi ini untuk menjawab pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merasa kesulitan terhadap akses modal.
“Pelaku UMKM yang hendak mengajukan modal, tinggal scan QR Code yang ada melalui ponsel, lalu isi biodata yang diminta,” kata Didin dalam rilis yang diterima PASS FM Cilegon.
Adapun data yang perlu disiapkan untuk diunggah, kata Didin, antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan foto kegiatan usaha. Selain itu, pemohon juga diminta mengisi biodata seperti nama, alamat, jenis usaha, serta rata-rata omzet per bulan.
“Nanti setelah mengisi biodata dan lolos seleksi administrasi, tim dari UPT Dana Bergulir akan melakukan survei ke lokasi baik lokasi rumah tempat tinggal maupun lokasi tempat usahanya. Tim akan memastikan layak atau tidaknya usaha tersebut mendapatkan pembiayaan,” jelasnya.
Sedangkan Kepala UPT Dana Bergulir Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon Siti Maheli menambahkan, program QR Code pengajuan pinjaman dana bergulir merupakan solusi pembiayaan tepat, cepat dan terpercaya, di mana nasabah mendapat kemudahan dalam mengajukan pinjaman dengan bunga nol rupiah.
“Harapan kami dengan semakin mudahnya proses pengajuan pinjaman ini akan semakin banyak UMKM yang mendapat akses modal. Dengan begitu, akan banyak juga UMKM yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang di Kota Cilegon,” harapnya.
Selama ini, kata dia, melalui program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) Pinjaman Modal Usaha dengan bunga nol rupiah, pihaknya sudah menyalurkan modal kepada 2.016 usaha mikro dengan jumlah Rp5,644 miliar.
“Jumlah tersebut kami mulai hitung sejak 2021 sebanyak 439 usaha mikro dengan nilai Rp966 juta, pada 2022 sebanyak 550 usaha mikro dengan nilai Rp1,214 miliar, lalu pada 2023 bertambah 709 usaha mikro dengan nilai Rp2,827 miliar, serta sampai Oktober 2024 sudah ada 318 usaha mikro dengan nilai Rp636 juta,” paparnya.
Selain pinjaman modal yang disalurkan UPT Dana Bergulir, ada juga program pinjaman yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS CM), melalui program Pembiayaan Amanah.
“Sampai dengan 25 Oktober 2024 sudah ada sebanyak 313 usaha mikro yang mendapat pinjaman dengan nilai Rp1,680 miliar. Jadi total pembiayaan tanpa bunga atau margin nol rupiah yang telah disalurkan sebanyak 2.329 usaha mikro dengan nilai Rp7.324.500.000,” jelasnya. [PASS News]