Menteri Erick Cium Bau Korupsi di PT Krakatau Steel

by PASS FM Cilegon
pabrik hot strip mill pt krakatau steel
pabrik hot strip mill pt krakatau steel

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencium adanya dugaan korupsi di perusahaan produsen baja PT Krakatau Steel. Dugaan ini muncul dari utang perusahaan yang mencapai US$2 miliar atau setara Rp28,515 triliun (kurs Rp14.257 per dolar AS).

Hal tersebut dikatakan Erick saat menjadi narasumber dalam Talkshow Bangkit Bareng yang diselenggarakan Republika melalui kanal Youtube milik perusahaan media tersebut, Selasa (28/09/2021).

Dijelaskan oleh Erick utang PT Krakatau Steel itu berasal dari investasi yang mencapai US$850 juta dalam proyek blast furnace. Namun proyek tersebut mangkrak hingga sekarang.

“Krakatau Steel, punya utang US$2 miliar. Salah satunya investasi US$850 juta dari proyek blast furnace yang hari ini mangkrak. Pasti ada indikasi korupsi,” ungkap Erick.

Ia berjanji akan mengejar pihak-pihak yang merugikan perusahaan negara dan seluruh proses bisnis yang salah, menurut Erick, harus diperbaiki.

Menjawab tudingan tersebut, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan, kenaikan utang perusahaan yang berbasis di Kota Cilegon tersebut terjadi sejak 2011 hingga 2018. Jika diakumulasi jumlahnya sebesar Rp31 triliun.

Ia mengaku, utang itu timbul akibat adanya pengeluaran investasi berupa proyek blas furnace seperti yang dikatakan Erick. Proyek tersebut diinisiasi pada 2008 namun belum memberikan hasil bagi perusahaan.

“Proyek blast furnace memasuki masa konstruksi pada 2012, jauh sebelum saya bergabung di Krakatau Steel pada akhir 2018. Manajemen saat ini sudah mendapatkan solusi agar fasilitas atau pabrik yang tadinya mangkrak bisa jadi produktif,” ungkap Silmy dikutip dari CNN Indonesia.

Klaim Silmy, saat ini sudah ada dua calon mitra strategis untuk bekerja sama dalam proyek blast furnace PT Krakatau Steel yang saat ini mangkrak dan proyek itu ditargetkan berjalan pada 2022 mendatang.

“Pengoperasian blast furnace nantinya akan menggunakan teknologi yang memaksimalkan bahan baku dalam negeri yaitu pasir besi. Penggunaan pasir besi ini akan menghemat biaya produksi dan menurunkan impor bahan baku dari luar negeri yaitu iron ore,” katanya.

Ia juga menyebut, adanya dugaan korupsi yang dilontarkan Menteri BUMN Erick Thohir di tubuh perusahaan di masa lalu menjadi perhatian serius manajemen.

“Kaitan adanya indikasi penyimpangan atau korupsi di masa lalu tentu menjadi perhatian manajemen. Fokus saya ketika bergabung adalah mencarikan solusi dan melihat ke depan agar Krakatau Steel bisa selamat terlebih dahulu,” tuturnya. [PASS News]

Related Posts

Leave a Comment

logo pass fm cilegon retina-01
Copyright 2023 – All Right Reserved. PASS FM Cilegon
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00